Program MBG Berhasil Serap Tenaga Kerja Baru Di Berbagai Wilayah

Oplus_131072

Jakarta-Intipnews.com:Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan oleh pemerintah semakin menunjukkan dampak positifnya, baik dari segi kesejahteraan masyarakat maupun ekonomi lokal. Sejak diluncurkan, program ini telah berhasil menyerap tenaga kerja baru di berbagai wilayah, menciptakan peluang kerja dan memperkuat ketahanan pangan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, MBG tidak hanya berfokus pada penyediaan gizi bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan perekonomian lokal.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Sony Sonjaya, menyampaikan bahwa salah satu kunci keberhasilan program MBG adalah keterlibatan masyarakat dalam pengadaan bahan baku. Sony menekankan bahwa pelibatan masyarakat sangat penting, terutama dalam memastikan kelancaran pasokan bahan baku. 

“Pelibatan masyarakat akan membantu pasokan bahan baku, seiring meningkatnya jumlah Satuan Pelaksana Pelayanan Gizi (SPPG),” ujar Sony 

Keberhasilan program MBG terlihat dari meningkatnya jumlah dapur BGN yang kini telah mencapai lebih dari 15 ribu unit di seluruh Indonesia. Namun, permintaan terhadap komoditas tertentu seperti sayur, telur, dan buah-buahan mulai mengalami peningkatan yang signifikan. 

Untuk itu, Sony mengajak masyarakat untuk menjaga kestabilan pasokan pangan dengan berpartisipasi dalam urban farming atau bercocok tanam di halaman rumah. “Urban farming bisa menjadi solusi, agar daerah tidak terlalu bergantung pada rantai distribusi yang panjang,” tambahnya.

Program MBG juga mendukung pemerintah daerah dalam mengkoordinasikan produksi pangan sesuai dengan potensi desa. Misalnya, satu desa fokus menanam wortel, desa lainnya menanam pisang, dan desa lain lagi beternak ayam petelur atau pedaging. Dengan pendekatan ini, setiap daerah memiliki cadangan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan dapur MBG yang terus meningkat. 

Keberhasilan ini juga dibuktikan oleh semangat UMKM yang terlibat langsung dalam pengadaan bahan baku, yang berjumlah hampir 200 pelaku usaha yang turut menyambut gembira acara lintas sektor tersebut.

Di sisi lain, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia turut memberikan kontribusi besar terhadap pelaksanaan program MBG. Ketua Umum Kadin, Anindya Novyan Bakrie, mengungkapkan bahwa Kadin telah berhasil membangun sekitar 500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Target selanjutnya adalah membangun 1.000 SPPG yang akan menyerap lebih banyak tenaga kerja. 

“Kami sudah mengeluarkan Rp 750 miliar untuk membangun 500 SPPG ini tanpa bantuan kredit perbankan, sebagai bentuk kepercayaan kepada pemerintah,” ujar Anindya.

Program MBG yang digagas oleh pemerintah ini juga memberi dampak positif pada perekonomian lokal. Setiap dapur MBG telah menciptakan 50 lapangan kerja, yang berarti sekitar 25 ribu pekerja terlibat dalam operasional program ini. 

Tak hanya itu, program ini juga meningkatkan permintaan komoditas pangan, yang turut merangsang hilirisasi sektor pertanian dan memberi kesempatan bagi para petani dan pengusaha untuk memasok bahan baku ke program MBG.

Sementara itu, di Kalimantan Tengah, program MBG berhasil menggerakkan roda perekonomian lokal dengan melibatkan lebih dari 1.800 petugas dan 233 supplier lokal. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Tengah, Herry Hernawan, mengatakan bahwa program ini telah membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau. 

“Dengan 58 SPPG aktif, program ini telah melayani lebih dari 150 ribu penerima manfaat, menjangkau berbagai lapisan masyarakat mulai dari balita hingga dewasa,” ujar Herry.

Keberhasilan program MBG yang terus berkembang ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen tidak hanya dalam meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga dalam menciptakan lapangan pekerjaan, memberdayakan ekonomi lokal, dan memperkuat ketahanan pangan.Itp.r