Dampak Positif QR Cross Border di Sumatera Utara

35
Oplus_131072

Oleh: Glenn N. Pandelaki

Analis Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara.

Di tengah arus globalisasi yang semakin deras, interkoneksi ekonomi lintas negara menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Transformasi digital kini memainkan peran penting dalam menjembatani aktivitas ekonomi global. 

Transaksi Digital diperkirakan tumbuh eksponensial 14 kali lipat dalam 5 tahun ke depan (Bank Indonesia, 2024). Transformasi digital bahkan akan semakin akseleratif karena meningkatnya partisipasi Gen Y, Z, dan Alpha di masyarakat. Salah satu wujud nyata dari langkah ini adalah kehadiran Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) Cross Border, sebuah inovasi dari Bank Indonesia yang memungkinkan transaksi pembayaran digital lintas negara. Dengan teknologi ini, Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya dalam peta ekonomi global tetapi juga mendorong integrasi sistem pembayaran yang lebih inklusif dan efisien. 

QRIS Cross Border hadir sebagai solusi yang menjawab kebutuhan masyarakat modern, mulai dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hingga wisatawan, untuk bertransaksi dengan mudah, cepat, dan aman tanpa batas geografis.

Diluncurkan pada 2019, QRIS yang merupakan standar kode QR nasional telah menjadi sarana pembayaran digital yang inklusif dan efektif di dalam negeri. Kini, melalui QR Cross Border, Indonesia memperluas cakupan tersebut ke ranah internasional. QR Cross Border memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melakukan transaksi lintas negara dengan biaya lebih rendah dan proses yang lebih sederhana. Tidak hanya itu, inisiatif ini juga menjadi pendukung utama bagi daya saing UMKM untuk memasuki pasar global, sekaligus memfasilitasi aktivitas perdagangan internasional dan sektor pariwisata. Dengan berfokus pada kawasan ASEAN, langkah ini memperkuat stabilitas ekonomi regional melalui integrasi sistem pembayaran yang terhubung antarnegara.

Kolaborasi Regional dan Global

Bank Indonesia terus memperluas jangkauan QR Cross Border melalui kerja sama dengan berbagai negara, baik di tingkat regional maupun global. Salah satu langkah penting adalah melalui ASEAN Payment Connectivity, sebuah kerangka kerja yang memungkinkan interoperabilitas pembayaran antar negara di Asia Tenggara. Integrasi ini berhasil menghubungkan QRIS dengan sistem pembayaran di Singapura, Malaysia, dan Thailand, yang merupakan tiga negara ASEAN dengan volume lalu lintas wisatawan masuk dan keluar Sumatera Utara tertinggi sepanjang tahun 2023. Selain itu, nota kesepahaman (MoU) juga telah ditandatangani dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Filipina, India, dan penjajakan yang sedang dilakukan dengan Arab Saudi. Melalui kolaborasi ini, QR Cross Border diharapkan mampu memberikan solusi pembayaran lintas batas yang lebih luas dan inklusif.

Dampak Positif QR Cross Border

Keberadaan QR Cross Border dapat memberikan dampak yang signifikan, terutama di wilayah seperti Sumatera Utara. Pada tahun 2023, Sumatera Utara mencatat kedatangan 198.240 wisatawan mancanegara, mayoritas berasal dari negara ASEAN. Sepanjang tahun 2023, Bandara Kualanamu tercatat sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara terbanyak ketiga di Indonesia, setelah Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang. Kunjungan wisatawan asal Malaysia mendominasi dengan kontribusi sebesar 50%, diikuti Singapura sebesar 6%, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

Bulan November dan Desember menjadi periode puncak kedatangan wisatawan, yang menunjukkan potensi besar sektor pariwisata di wilayah ini. Sebaliknya, banyak pula warga Sumatera Utara yang melakukan perjalanan ke Singapura, Thailand, dan Malaysia untuk berbagai keperluan, mulai dari liburan hingga kebutuhan kesehatan.

Dalam konteks ini, QR Cross Border hadir sebagai solusi praktis yang memberikan kemudahan bagi wisatawan internasional dan domestik. Wisatawan asing kini dapat menggunakan aplikasi pembayaran domestik mereka untuk bertransaksi di Indonesia tanpa perlu menukar mata uang secara fisik dan transaksi QR Cross Border menawarkan biaya yang lebih efisien dibandingkan metode lainnya seperti kartu kredit maupun Tarik tunai atm di luar negeri. Sebaliknya, wisatawan asal Indonesia juga dapat memanfaatkan QRIS saat berada di luar negeri, sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman dan efisien.

Tidak hanya terbatas pada wisatawan, QR Cross Border juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk terhubung langsung dengan pasar internasional. Berdasarkan data Bank Indonesia pada Oktober 2024, jumlah merchant QRIS di Provinsi Sumatera Utara telah mencapai 1,33 juta, dengan mayoritas berada pada segmen usaha mikro yang mendominasi sebesar 58,94%. Dari segi wilayah, Kota Medan mencatat jumlah merchant tertinggi, yaitu sebanyak 594 ribu. 

Sementara itu, jumlah pengguna QRIS di Sumatera Utara kini mencapai 2,65 juta orang. Di sisi transaksi, volume penggunaan QRIS telah mencatatkan 217,2 juta transaksi sepanjang tahun, menunjukkan adopsi yang semakin luas di berbagai sektor ekonomi. Melalui teknologi ini, pelaku usaha dapat memperluas jangkauan pelanggan mereka hingga lintas negara. Hal ini menjadi pendorong utama daya saing UMKM, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang merupakan salah satu motor penggerak utama perekonomian Sumatera Utara.

Tantangan Implementasi

Seperti halnya inovasi teknologi lainnya, implementasi QR Cross Border tidak lepas dari tantangan. Salah satu isu utama yang perlu diatasi adalah keamanan siber. Dengan semakin banyaknya data transaksi yang terekam secara digital, potensi serangan siber menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, pengembangan teknologi keamanan dan penguatan infrastruktur sistem pembayaran menjadi prioritas dalam mendukung keberlanjutan QR lintas negara.

Selain itu, penerimaan masyarakat terhadap penggunaan QRIS juga menjadi kunci sukses adopsinya. Edukasi yang berkelanjutan mengenai manfaat dan cara kerja QR lintas batas sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diakses dan digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Pendekatan yang inklusif, terutama bagi pelaku UMKM yang mungkin belum familiar dengan teknologi digital, menjadi langkah strategis untuk meningkatkan akseptansi.

Masa Depan QR Cross Border

QR Cross Border memiliki potensi besar untuk menjadi tonggak baru dalam transformasi ekonomi digital Indonesia. Dengan semakin banyaknya negara yang terhubung, teknologi ini tidak hanya menciptakan ekosistem pembayaran lintas batas yang inklusif tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi global. Khususnya di Sumatera Utara, manfaat QR lintas negara dirasakan secara langsung oleh pelaku UMKM dan sektor pariwisata, yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Ke depan, QR Cross Border diharapkan mampu menjadi katalisator utama dalam mendukung ekonomi digital yang berkelanjutan. 

Tulisan ini adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili lembaga tempat bekerja.