Penulis: Citra Prisilia Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus mengubah berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam manajemen risiko dan transaksi keuangan. Salah satu inovasi yang menonjol di Indonesia adalah Quick Response Code for Indonesia Standard (QRIS), sebuah sistem pembayaran digital berbasis kode QR yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019. QRIS menawarkan solusi praktis dan aman untuk transaksi non-tunai, terutama di masa pandemi COVID-19, dengan mengurangi kontak fisik dan meningkatkan efisiensi transaksi.
Keunggulan QRIS terletak pada kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi. Pengguna hanya membutuhkan smartphone dan koneksi internet untuk melakukan pembayaran, yang diterima oleh berbagai merchant yang berlogo QRIS. Keberagaman aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS, baik dari bank maupun nonbank, membuat sistem ini sangat fleksibel dan mudah diakses oleh masyarakat luas.
Salah satu sektor yang merasakan dampak positif dari implementasi QRIS adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas. Mahasiswa, yang merupakan generasi yang sangat akrab dengan teknologi digital, dengan cepat mengadopsi QRIS sebagai metode pembayaran. Mulai dari pembelian makanan dan minuman di kantin hingga pembayaran buku dan perlengkapan kuliah di toko-toko sekitar fakultas, QRIS menawarkan cara yang praktis dan efisien untuk bertransaksi. Sistem ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga mengurangi kebutuhan akan uang tunai, yang sering kali merepotkan dan berisiko.
Tidak hanya mahasiswa yang diuntungkan, UMKM di sekitar fakultas juga merasakan manfaat dari penggunaan QRIS. Pedagang kecil, kantin, dan toko buku kini dapat menerima pembayaran secara digital, mengurangi kekhawatiran tentang uang kembalian atau risiko uang palsu. Pencatatan transaksi secara digital juga membantu UMKM dalam mengelola keuangan dengan lebih baik, memudahkan pelaporan dan pembukuan. Hal ini tentunya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas keuangan, yang sangat penting bagi pertumbuhan dan keberlanjutan usaha kecil.
Keberadaan QRIS di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas juga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan dalam bertransaksi. Mahasiswa tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar, mengurangi risiko kehilangan uang, dan mempercepat proses transaksi yang sering kali padat. Langkah ini mendukung fakultas dalam upaya menuju digitalisasi dan ramah lingkungan, dengan mengurangi penggunaan uang tunai dan kertas untuk struk pembayaran. Penerapan QRIS sejalan dengan visi banyak universitas untuk menjadi lebih berkelanjutan dan mendukung praktik ramah lingkungan.
Seperti yang diungkapkan oleh Pak Barak, salah satu pemilik UMKM di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, “Saya sangat mendukung adanya QRIS sebagai alat pembayaran karena saat ini banyak mahasiswa yang menggunakan pembayaran melalui dompet digital dibandingkan dengan pembayaran secara langsung.” Namun, Pak Barak juga mencatat beberapa kekurangan QRIS, seperti biaya admin dan masalah pembayaran yang kadang terlambat atau tidak masuk karena jaringan. Meskipun begitu, ia tetap mendukung QRIS karena penggunaannya yang praktis.
Presiden Joko Widodo telah menekankan potensi besar ekonomi digital bagi UMKM, yang saat ini baru sebagian kecil mengadopsi teknologi ini. Dengan prinsip UNGGUL (Universal, Gampang, Untung, Langsung), QRIS diharapkan dapat meningkatkan partisipasi UMKM dalam ekonomi digital, memperluas sektor perdagangan, dan mendukung digitalisasi ekonomi nasional. Pemerintah dan Bank Indonesia terus mendorong adopsi QRIS di berbagai sektor, termasuk di pasar tradisional dan lingkungan pendidikan, untuk menciptakan ekosistem pembayaran digital yang inklusif.
Di sisi lain, masih terdapat tantangan dalam implementasi QRIS yang perlu diatasi. Tantangan utama meliputi kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan QRIS, serta infrastruktur teknologi yang harus terus ditingkatkan. Pemerintah, universitas, dan pelaku usaha perlu bekerja sama untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan cara menggunakan QRIS. Selain itu, perlu adanya investasi dalam infrastruktur teknologi, seperti peningkatan jaringan internet dan penyediaan perangkat yang mendukung transaksi digital.
Penerapan QRIS di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas juga dapat menjadi model bagi institusi lain dalam mengadopsi teknologi pembayaran digital. Keberhasilan implementasi QRIS di fakultas ini dapat menginspirasi sekolah, lembaga pemerintah, dan sektor swasta untuk mengikuti jejak yang sama. Dengan demikian, QRIS dapat menjadi katalis bagi transformasi digital yang lebih luas, mencakup berbagai aspek kehidupan dan sektor ekonomi.
Secara keseluruhan, QRIS membawa banyak manfaat bagi transaksi pembayaran, terutama di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas. Dengan kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan, QRIS tidak hanya menguntungkan mahasiswa, tetapi juga mendukung pertumbuhan UMKM di sekitar kampus. Adopsi QRIS yang terus meningkat memiliki potensi besar untuk semakin mengintegrasikan ekonomi digital dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan pendidikan maupun dalam masyarakat luas.
Transformasi digital yang dibawa oleh QRIS adalah langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam mengadopsi teknologi pembayaran modern. Dengan memanfaatkan kemudahan dan efisiensi QRIS, kita tidak hanya mempercepat transaksi tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. QRIS, dengan segala kelebihannya, telah membuktikan bahwa teknologi digital dapat menjadi solusi efektif untuk berbagai tantangan dalam transaksi keuangan dan manajemen risiko, membawa kita lebih dekat ke masa depan yang lebih terhubung dan efisien.